Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi

BENTUK-BENTUK PRODUKTIVITAS ORANG LANJUT USIA (LANSIA) Sulandari, Santi; Martyastanti, Dicka; Mutaqwarohmah, Ridma
Indigenous Vol.11, No.1, Mei 2009
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa dimana para orang lanjut usia (lansia) merasakan penurunan-penurunan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik dan psikologis. Para lansia menjalani dan memaknai usia lanjut dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi lansia kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu atau berarti untuk orang lain. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengkaji hal-hal yang dilakukan lansia sehingga mencapai kehidupan yang produktif dan memaparkan alasan-alasan lansia memilih untuk menjalani hidup yang aktif dan produktif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan angket dan wawancara. Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan angket maka dapat diketahui bahwa sebesar 57,5% subjek penelitian menjalani hidup yang aktif dan produktif. 39,1% diantaranya perempuan dan 60,9% laki-laki. Lansia yang tergolong aktif dan produktif 100% dari mereka menyatakan bahwa mereka merasa senang dengan kehidupan yang dijalaninya saat ini. Sedangkan yang tergolong tidak atau kurang produktif, hanya 52% dari mereka yang menikmati hidupnya saat ini. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1. lansia mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya dan selalu aktif dengan kegiatan yang meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya, 2. alasan lansia masih melakukan kegiatan atau aktivitas tersebut adalah karena lansia menganggap bahwa dengan bekerja akan membuat dirinya sehat dan menyumbangkan pengalaman yang dimilikinya untuk memotivasi para generasi penerus agar mencapai prestasi yang membanggakan, serta ingin mengabdikan diri dengan sesama dan membantu sesama yang membutuhkan untuk memanfaatkan usianya yang sudah lanjut agar masih bermanfaat untuk orang lain.
Keterlibatan Lansia dalam Pengajian: Manfaat Spiritual, Sosial, dan Psikologis Sulandari, Santi; Wijayanti, Mei; Pornamasari, Ria Dessy
Indigenous Vol. 1 No. 2, November 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v1i2.2906

Abstract

Peningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang harus dihadapi termasuk didalamnya masalah kesejahteraan psikologis. Aktivitas keagamaan adalah salah satu alternatif untuk mencegah masalah-masalah tersebut. Salah satu aktivitas keagaman yang sering dilakukan masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di Solo adalah pengajian. Penilitian ini bertujuan untuk memaparkan manfaat-manfaat yang diperoleh lansia dengan mengikuti pengajian. Adapun kriteria informan penelitian ini adalah individu yang berusia 60 tahun keatas, mengikuti pengajian, dan tinggal di Solo. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan pada saat pengajian meliputi: mendengarkan ceramah agama; bertadarus; kajian As-Sunnah; belajar tajwid; kajian tafsir; mengundang dan menyantuni anak yatim; dan membaca doa-doa. Lansia yang mengikuti pengajian tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual (mendapatkan ilmu baru terkait pengetahuan agama) tetapi juga manfaat sosial (mempererat tali silahturami, menambah pertemanan, dan berbagi pengetahuan) serta manfaat psikologis (perasaan senang). Penelitian ini juga menekankan bahwa, pada beberapa informan, manfaat spiritual dan sosial juga dapat berujung pada manfaat psikologis. Kata kunci : aktivitas, keagamaan, manfaat, pengajian
BENTUK-BENTUK PRODUKTIVITAS ORANG LANJUT USIA (LANSIA) Sulandari, Santi; Martyastanti, Dicka; Mutaqwarohmah, Ridma
Indigenous Vol.11, No.1, Mei 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v11i1.1624

Abstract

Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa dimana para orang lanjut usia (lansia) merasakan penurunan-penurunan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik dan psikologis. Para lansia menjalani dan memaknai usia lanjut dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi lansia kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu atau berarti untuk orang lain. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengkaji hal-hal yang dilakukan lansia sehingga mencapai kehidupan yang produktif dan memaparkan alasan-alasan lansia memilih untuk menjalani hidup yang aktif dan produktif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan angket dan wawancara. Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan angket maka dapat diketahui bahwa sebesar 57,5% subjek penelitian menjalani hidup yang aktif dan produktif. 39,1% diantaranya perempuan dan 60,9% laki-laki. Lansia yang tergolong aktif dan produktif 100% dari mereka menyatakan bahwa mereka merasa senang dengan kehidupan yang dijalaninya saat ini. Sedangkan yang tergolong tidak atau kurang produktif, hanya 52% dari mereka yang menikmati hidupnya saat ini. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1. lansia mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya dan selalu aktif dengan kegiatan yang meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya, 2. alasan lansia masih melakukan kegiatan atau aktivitas tersebut adalah karena lansia menganggap bahwa dengan bekerja akan membuat dirinya sehat dan menyumbangkan pengalaman yang dimilikinya untuk memotivasi para generasi penerus agar mencapai prestasi yang membanggakan, serta ingin mengabdikan diri dengan sesama dan membantu sesama yang membutuhkan untuk memanfaatkan usianya yang sudah lanjut agar masih bermanfaat untuk orang lain.
BENTUK-BENTUK PRODUKTIVITAS ORANG LANJUT USIA (LANSIA) Santi Sulandari; Dicka Martyastanti; Ridma Mutaqwarohmah
Indigenous Vol.11, No.1, Mei 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v11i1.1624

Abstract

Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa dimana para orang lanjut usia (lansia) merasakan penurunan-penurunan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik dan psikologis. Para lansia menjalani dan memaknai usia lanjut dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi lansia kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu atau berarti untuk orang lain. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengkaji hal-hal yang dilakukan lansia sehingga mencapai kehidupan yang produktif dan memaparkan alasan-alasan lansia memilih untuk menjalani hidup yang aktif dan produktif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan angket dan wawancara. Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan angket maka dapat diketahui bahwa sebesar 57,5% subjek penelitian menjalani hidup yang aktif dan produktif. 39,1% diantaranya perempuan dan 60,9% laki-laki. Lansia yang tergolong aktif dan produktif 100% dari mereka menyatakan bahwa mereka merasa senang dengan kehidupan yang dijalaninya saat ini. Sedangkan yang tergolong tidak atau kurang produktif, hanya 52% dari mereka yang menikmati hidupnya saat ini. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1. lansia mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya dan selalu aktif dengan kegiatan yang meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya, 2. alasan lansia masih melakukan kegiatan atau aktivitas tersebut adalah karena lansia menganggap bahwa dengan bekerja akan membuat dirinya sehat dan menyumbangkan pengalaman yang dimilikinya untuk memotivasi para generasi penerus agar mencapai prestasi yang membanggakan, serta ingin mengabdikan diri dengan sesama dan membantu sesama yang membutuhkan untuk memanfaatkan usianya yang sudah lanjut agar masih bermanfaat untuk orang lain.
Keterlibatan Lansia dalam Pengajian: Manfaat Spiritual, Sosial, dan Psikologis Santi Sulandari; Mei Wijayanti; Ria Dessy Pornamasari
Indigenous Vol 1, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v1i2.2906

Abstract

Peningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang harus dihadapi termasuk didalamnya masalah kesejahteraan psikologis. Aktivitas keagamaan adalah salah satu alternatif untuk mencegah masalah-masalah tersebut. Salah satu aktivitas keagaman yang sering dilakukan masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di Solo adalah pengajian. Penilitian ini bertujuan untuk memaparkan manfaat-manfaat yang diperoleh lansia dengan mengikuti pengajian. Adapun kriteria informan penelitian ini adalah individu yang berusia 60 tahun keatas, mengikuti pengajian, dan tinggal di Solo. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan pada saat pengajian meliputi: mendengarkan ceramah agama; bertadarus; kajian As-Sunnah; belajar tajwid; kajian tafsir; mengundang dan menyantuni anak yatim; dan membaca doa-doa. Lansia yang mengikuti pengajian tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual (mendapatkan ilmu baru terkait pengetahuan agama) tetapi juga manfaat sosial (mempererat tali silahturami, menambah pertemanan, dan berbagi pengetahuan) serta manfaat psikologis (perasaan senang). Penelitian ini juga menekankan bahwa, pada beberapa informan, manfaat spiritual dan sosial juga dapat berujung pada manfaat psikologis. Kata kunci : aktivitas, keagamaan, manfaat, pengajian